Analisis Cerpen

ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN OH,YA...? KARYA  INOK BIRAWA

Isro' Zainu Ilma
NIM: 1888201031
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sosial
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
e-mail: isrozainu226@gmail.com

1. PENDAHULUAN
      
      Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti “mengindahkan” atau “menghargai”.  Gove (dalam Aminuddin, 1995:34) menyatakan bahwa istilah apresiasi mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. 
         Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan lagsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya melalui tulisan pendek dan singkat.
             Mengnalisis cerpen bisa dengan menganalisis unsur intrinsik atau unsur ekstrinsiknya. Dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen meliputi tema, tokoh, alur, latar, gaya bahasa, dan amanat. sedangkan dalam menganalisis unsur ekstrinsik meliputi latar belakang sejarah, latar belakang pencipta, kondisi masyarakat, dan psikologis penulisnya. Disini penulis akan menganalisis umsur intrinsik dari sebuah cerpen yang berjudul OH, YA...? karya Inok Birawa yang merupakan salah satu cerpen terbaik tingkat nasional.
        Cerita ini mengisahkan tentang seorang murid jenaka bernama Abun yang sangat tidak menyukai menulis cerpen dan puisi, sikapnya yang blak-blakkan tentang ketidak sukaannya tersebut membuat bu Rina guru mata pelajaran bahasa Indonesia harus selalu sabar dalam menghadapinya. Bu Rina tidak pernah menyerah untuk selalu menyuruh Abun menulis puisi, hingga akhirnya dengan serius sambil sesekali berkernyit dan memijat-mijat dahi, Abun pun mampu menuliskan sebuah puisi dengan tema cinta. Rasti si gadis berparas ayu yang membuat Abun jatuh hati hingga merasa mati gaya dan membeku saat pertama ngedate membuatnya berfikir bahwa ngedate lebih ribet dari ulangan lisan bahasa Jerman, lebih sulit dari menulis puisi, dan lebih kacau dari hukum kesetimbangan. Namun tak ia sangka bahwa Rasti si gadis ayu itu merupakan keponakan bu Rina.
               Tujuan dari penyusunan artikel ini adalah untuk mengapresiasikan cerpen OH,YA...? karya Inok Birawa.

2. PEMBAHASAN

               Unsur Intrinsik yang ada dalam Cerpen OH, YA...? yaitu:

     2.1 Tema 
Tema dari cerita tersebut adalah tentang 

     2.2 Tokoh
Tokoh-tokoh yang di ceritakan dalam cerpen ini yaitu tokoh yang pertama adalah Abun, Tokoh Abun mempunyai nama asli Ardi Setyawan, memiliki sikap jenaka, berjiwa sosial, dan blak- blakan. Tokoh yang kedua adalah bu Rina yang memiliki sikap sabar, tidak mudah menyerah, baik, dan ketus. dan Tokoh terakhir adalah Rasti yang merupakan keponakan bu Rina, berwajah cantik, dan pintar.

     2.3 Alur
Alur yang digunakan dalam cerita pendek ini adalah alur Campuran dimana penulis mengawali ceritnya dengan klimaks tentang permasalahan Abun yang tidak menyukai menulis cerpen dan puisi.

     2.4 Latar
a. Latar Tempat : di dalam kelas, di pekarangan dan di teras.
b. Latar Waktu : Pagi/ siang hari, dan malam hari.
c. Latar Suasana: gaduh, bahagia, dan bingung.

     2.5 Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini adalah menggunakan bahasa Indonesia dengan disertai  beberapa kata perumpamaan dan majas berupa majas personifikasi.

     2.6 Amanat
a. Amanat yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah janganlah merasa tidak bisa melakukan sesuatu sebelum mencobanya, karena dengan mencoba terlebih dahulu kita akan mengetahui seberapa besar kemampuan kita. 
b. Kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita nantinya, oleh karena itu dengan menanam kebaikan maka kita akan memetik kebaikan juga.

3. SIMPULAN 

Dalam mengapresiasi sebuah karya sastra berarti kita telah mengevaluasi dan mengembangkan nilai keindahan dalam karya sastra tersebut, Sehingga tentu saja kegiatan yang kita lakukan adalah untuk menikmati dan mengamati sebuah karya. manfaat apresiasi sastra sendiri yaitu adanya pengembangan jiwa, dimana kita dapat mengeksplore seluruh potensi yang ada dalam diri kita teritama dalam apresiasi sastra.

DAFTAR RUJUKAN


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peninggalan Budaya Tak Benda ''Gong Kyai Pradah Lodoyo''

PEMAHAMAN PARENTING BERDASARKAN PENGALAMAN